Jumat, 12 November 2010

Jumat, 22 Mei 2009

MASALAH YANG SERING TERJADI SERTA PENYELESAIAN NYA

I. PENGAPIAN


Permasalahan dalam pengpian juga akan berdampak langsung pada laju motor atau motor tidak bisa hidup, susah starter motor biasanya kendala pengapian berada pada stelan platina yang tidak benar, bisa juga salah satu perangkat pengapian sperti Busi, Koil, Platina, Kondensor, Spul pengapian ada yang sudah tidak layak pakai atau mati. penyelasaiannya:
Langkah pertama periksa warna ujung busi, bila berwarna hitam kelang busi tidak akan memercikan api solusinya stel ulang ukuran spuyer pilot jet dam main jet, beila warna ujung busi merah bata maka pariksa ke bagian yang pengapian yang lainnya. Koil yang layak pakai apabila kita konsletkan kabel busi dengan jarak ke massa mesin kira kira 8 mm masih terjadi loncatan api berwarna biru, bila tida berwarana biru di sini percikan atau laoncatan api berwarna merah ini berarti stelan platina tidak benar atau si koilnya yang memang sudah lemah, loncatan api dari koil dipengaruhi langsung oleh stelan platina, Penyetelan platina yang benar adalah berjarak kerenggangan antara konektor minus dan konektor plus nya kira-kira 0,5mm. dengan menggunakan obeng min, perlu di ingat penyetelannya jangan di ketok karna hal akan mepersingkat umur pakai platina karna entara konektor tidak lurus atau bengkok. Loncatan yang terjadi pada platina juga
berkaitan dengan kondisi kondensator Pemeriksaan kondensator amat lah mudah apa bila terjadi lancatan api di platina ini di karenakan kondensator anda sudah tidak layak pakai, ganti kondensor anda atau ada cara lain yaitu cangkok kondensor dengan kondensor lainnya atau sistem kondensatornya di double dengan ukuran kapasitas kondensor yang sama 2 farad, Yang terakhir adalah cek spul pengapian anda masih layak pakai atau harus di gani degngan yang baru, tanda spul pengapian rusak, biasanya kumparan spul lecet, gulungan spul kendor, spul putus.
Apabila semuanya stabil maka anda wajib memeriksa nap puur atau ketepatan pengapian tapi sebelumnya lihat dulu kondisi spi magnet patah atau tidak juga lihat kondisi rotor masih bagus atau sudah tidak, ukuran nap puur adalah 21 drajat sebelum titik mati poros atau kondisi pala seher di atas.

II. Motor macet tidak bisa starter

Ini adalah suatu trable mesin yang lebih fatal biasanya hal ini terjadi di kerenakan lakher atau BEARING ada yang rusak, stang sekher atau CONECTING ROOD rusak, ring sekher patah, sekher atau PISTON tidak layak pakai, perangkat di gear bok ada yang patah, PER GIGI PRIMER rontok, PLAT KOPLING yang sudah tidak layak pakai. GIGI STATER ompong atau rontok. Proses penyelesainnya harus turun mesin dan kita harus bongkar semua perangkat mesin agar lebih mudah pengecekan nya. Apabila dalam pengecekan perangkat ternyata ada yang rusak lebih baiknya kita ganti dengan yang baru, untuk menjaga hal-hal yang tidak di inginkan yang bisa saja nanti terjadi di dalam kita mengoprasikan kendaraan
kita di jalan.

PRINSIP DASAR KINERJA MESIN VESPA

I. KARBURATOR
Karburator adalah satu komposisi alat yang mengatur suplai bahan bakar ke ruang bakar, ini sebuah alat yang berkerja secara kinetik tanpa alat elektronik sipengendara hanya mengatur suplai udara melalui tuas gas yan ada distang kemudi lalu perangkat lainnya dari karburator menyesuaikan dengan sendirinya.

II. PENGAPIAN
Yang
disebut Proses pengapian adalah terjadinya satu percikan api busi sebagai penyulut bahan bakar yang telah tercampur dan terbilas oleh poros engkol atau krukas yang ada dalam ruang bakar guna terjadinya ledakan yang menghasilkan dorongan seher. Api yang ada di busi daihasilkan dari SPUL PLATINA yang ada dalam medan magnet, setrum dari spul di stabilkan KONDENSATOR berukuran 2 farad lalu di sinyalkan atau sistem pemulsaran oleh PLATINA setrum yang melalui proses di atas di perkuat atau perbesar oleh KOIL, proses ini berdampak percikan api di BUSI berkekuatan lebih dari 4000 voltase dengan titik ampere lemah

III. RUANG BAKAR
Ruang bakar adalah satu ruang yang ada di dalam mesin vespa untuk menghasilkan tenaga berkapasitas 150 CC, di sini terjadi proses MIXTURISASI atau penyampuran antara bahan bakar berjenis bensin dengan udara KRUKAS atau poros engkol stelah bahan bakartercampur di transperkan oleh seher yang nya tlah terdorong oleh proses sebelumnya melelui rongga ransfering yang ada pada BLOK SILINDER, lalu bahan bakar mengalami penekannan ke ruang vakum yang ada pada HEAD SILINDER di sini lah terjadi ledakan hasil dari tekanan dan percikan api busi, sisa bahan bakar yang berjenis korbon dioksida dibuang ke udara lepas melalui lubang buang mengarah ke KNALPOT yang berfungsi menmanfaatkan gas buang sebagai kompresi balik untuk menyempurnakan proses selanjutnya, dan juga knalpot ini berfungsi sebagai peredam suara ledakan,

IV. ROTASI ATAU PUTARAN MESIN
Tiga proses di atas menghasilkan rotasi atau perputaran mesin dan gir-gir yang ada di girbok di melalui KOPLING atau cluth yang berpungsi sebagai otomatis penetral putaran gir sesui dengan keinginan pengendara dalam gir bok terdiri dari GEAR PRIMER atau lebih di kenal dengan gigi borobudur rotasi dari gigi borobudur ini berhubungan langsung dengan GEAR SEKUNDER atau lebih dikenal sebagai gigi seri. Pengaturan transmisi dari kecepatan gigi 1 ke 4 doleh CRASH GEAR atau gigi silang pengaturan ini langsung di hubung kan ke kendali atau stang motor, keunikan mesin ini dalam mantransferkan tenaga tidak menggunakan sistem rantai. Dalam perawatan lebih murah dan mudah yang terpenting adalah ketelitian dan ka apikan kit menggunakan mesin ini.

Senin, 18 Mei 2009

Tips dan Trik Menghemat BBM

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) membuat para pemilik kendaraan makin perhatian terhadap angka konsumsi BBM. Kenaikan per awal bulan ini memaksa sebagian besar pemilik kendaraan menghitung kembali budged pengeluaran bulanan untuk kendaraannya. Yang pasti, dengan jarak tempuh yang sama harus merogoh kocek yang lebih dalam lagi.

Untuk pengendara yang mengemudikan mobil dengan perangkat Multi Information Display (MID) bisa dengan mudah memantau pemakaian BBM. Lalu, bagaimana kalau angka MID menunjukkan pemakaian BBM yang boros? Boros tidaknya pemakaian BBM juga tergantung dari gaya mengemudi, selain faktor teknis mekanis tentunya..

Berikut beberapa tips dan trik yang perlu dilakoni untuk menekan anggaran BBM :

1. Jangan Menghentak.

Injakan harus stabil dan bertahap. Kalau pedal gas diinjak secara tiba-tiba, otomatis bahan bakar yang akan dihisap ke ruang bakar juga semakin banyak. Sementara, pada saat itu putaran mesin masih rendah. Akibatnya tidak semua bahan bakar yang masuk ke ruang mesin terbakar. Ini yang disebut dengan pemborosan. Karena, bahan bakar yang masuk tidak keluar dalam bentuk tenaga, tetapi ikut terbuang lewat knalpot.

2. Kenali RPM Mesin.

Salah satu cara membuat konsumsi BBM yang efisien adalah melakukan pergantian gigi (transmisi) yang tepat, yaitu pada saat mesin mencapai torsi maksimum (momen maksimum).

Pemindahan gigi ketika mobil tengah membutuhkan torsi (daya dorong) yang besar, sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan keterangan mengenai moment maximum (torsi maximum) masing-masing mobil (biasanya dalam satuan kgm/rpm). Sementara, apabila kendaraan sudah bergerak (di mana daya dorong tidak diperlukan), paling efisien bila melaju dengan RPM di antara 2.500 s/d 3.500 dan dengan gigi tertinggi.


Tips ke 2

Contoh, data teknis pada manual book tertulis torque maximum: 200Nm/3750rpm. Ini berarti momen tertinggi sebesar 200Nm terjadi pada saat mesin berputar sebanyak 3750 per menit.

Pada contoh ini, berarti sebaiknya kita melakukan perpindahan gigi ketika rpm menunjukkan kisaran angka 3750. Angka RPM dapat dilihat di tachometer yang berada pada dashboard mobil.

Angka RPM di tachometer amat penting diperhatikan. Untuk mengefektifkan konsumsi BBM, saat melaju di jalan pertahankanlah putaran mesin pada kisaran torsi maksimum tersebut. Karena, pada saat itulah suplai BBM sangat sesuai dengan output yang dihasilkan mesin.

Satu kebiasaan yang seringkali dilupakan pengendara adalah: tidak segera menyesuaikan gigi persneling setelah penurun kecepatan (deselerasi). Setelah berlari kencang lalu tiba-tiba mengerem mendadak, sebaiknya juga mengoper gigi perseneling ke posisi lebih rendah.

3. Ukur HC dan CO.

Boros atau tidaknya konsumsi bahan bakar juga ditentukan oleh komponen-komponen mesin. Komponen mesin yang sudah banyak mengalami keausan / kerusakan bisa menyebabkan proses pembakaran tidak sempurna.

Untuk mendeteksinya, periksa emisi gas buang. Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan nilai HC (hidrokarbon) dan CO (karbonmonoksida) terlalu tinggi, ini pertanda pembakaran di ruang bakar tidak sempurna (banyak bahan bakar terbuang percuma).

4. Beban dan Penggerak.

Faktor lain yang menentukan konsumsi bahan bakar adalah beban dan penggerak (pendorong kendaraan). Semakin berat beban yang harus diangkut, konsumsinya juga akan semakin besar. Yang dimaksud penggerak di antaranya: kopling, bearing (roda), kopel (propeler shaft), as roda, dan roda.

Bila komponen-komponen ini aus atau rusak, akan menyebabkan hilangnya tenaga yang dihasilkan oleh mesin untuk mendorong mobil mejalu. Sementara, konsumsi bahan bakarnya tetap besar. Terkait dengan roda, penyematan ban dan velg besar, termasuk juga faktor yang mempengaruhi konsumsi bbm.


Tips ke 3

Berikut, tips lain untuk menghemat BBM:

1. Kebiasaan ke luar kantor makan siang/malam, lebih baik dikurangi. Membawa bekal/delivery tampaknya lebih baik.

2. Jika bepergian, ajaklah keluarga / rekan yang satu tujuan/kehendak untuk pergi bersama dalam satu kendaraan. Untuk urusan yang sama tak perlu harus menjalankan dua atau tiga kendaraan sementara dengan satu unit saja sudah cukup.

3. Beralih ke angkutan umum seperti busway, KA, atau metromini.

4. Ketika jalanan macet, saat ke luar kota, sebaiknya berhenti dulu. Berganti aktivitas lain seperti istirahat, makan, ke kamar kecil, atau mengisi BBM hingga kemacetan terurai.

5. Mengemudilah dengan smooth. Kurangi frekwensi pengereman. Saat menghadapi lampu merah tidak perlu menggeber gas, biarkan mobil meluncur kerena harus berhenti. Kurangi frekwensi nggeber gas lalu mengerem. Tindakan ini merupakan langkah pembuangan energi yang sia-sia.

6. Saat meluncur atau menurun, persneling jangan diposisikan pada neutral. Efek engine brake terbukti lebih menghemat BBM daripada stasioner.

7. Nyalakan AC seperlunya.

8. Minta bengkel melakukan setting timing yang tepat sesuai dengan jenis bahan bakar yang dipakai. Titik pengapian terlalu maju atau mundur mengakibatkan boros BBM.

7. Bersihkan saringan udara (bisa dilakukan sendiri) per 2.500 km atau tergantung kondisi.

8. Jangan memanaskan mobil terlalu lama, maksimum 2 menit saja. Warming-up mesin selama 30 menit, sama artinya dengan terjebak macet selama 30 menit juga.

9. Carilah rute / jalan alternatif yang tidak macet, agak jauh sedikit asal lancar tetap lebih mengirit.